Pembahasan mengenai energi terbarukan menjadi pembahasan hangat yang tidak pernah habis dibicarakan. Pada Seminar Nasional tahun lalu, diskusi mengenai isu ini didasarkan pada pemanfaatan energi terbarukan dalam upaya untuk mengurangi polusi udara. Dari hasil diskusi tahun lalu, meskipun salah satu upaya untuk mengurangi polusi udara adalah dengan memanfaatkan transportasi umum, khususnya kendaraan listrik, namun hal tersebut masih dirasa belum efektif, dikarenakan bahan bakar yang digunakan bukan sepenuhnya energi bersih atau terbarukan. Di tahun ini, diskusi mengenai isu energi terbarukan akan dibahas lebih luas dan mendasar, untuk meningkatkan wawasan dan kesadaran masyarakat, pemerintah, dan korporasi terkait pentingnya pemanfaatan energi terbarukan secara lebih masif, khususnya energi surya. Karenanya, tema yang diangkat dalam pembahasan ini adalah bertajuk “Kebijakan dan Rencana Aksi Energi Surya sebagai Wujud Komitmen EBT Menuju Indonesia #Terbarukan”.
Adapun, pembahasannya terbagi menjadi tiga subtopik, antara lain:
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
Direktur perencanaan dan pembangunan Infrastruktur EBTKE
Pembangunan energi difokuskan kepada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sektor energi harus mampu menunjang kehidupan masyarakat dalam jangka panjang, kemandirian dan ketahanan.
Upaya konservasi energi menjadi upaya yang harus dilakukan untuk bisa mewujudkan kemandirian, ketahanan dan keberlanjutan energi nasional.
Saat ini kita memilkiki energi keterbaruan yang sangat melimpah dalam jumlah dan varian.
Potensi energi yang kita miliki yaitu energi surya, energi angin energi air, energi laut dll.
Total jumlah potensi energi yang kita punya yaitu sebesar kurang lebih 3,7Tw
Pemanfaatan energi yang masih rendah yaitu dikisaran 12Gw.
Energi surya merupakan potensi energi terbesar yaitu 3.3 Tw
Diharapkan Kementrian ESDM RI dapat memastikan akses dalam energi terjangkau.
Berupaya untuk dapat meningkatkan porsi energi terbaru.
Meningkatkan efesiensi energi.
Program Manager Sustainable Energy Access
Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Aneka EBT Direktorat Jenderal EBTKE
Perencana Ahli Madya, Koordinator Bidang EBT
Data Analyst Pembiayaan Perubahan Iklim, Badan Kebijakan Fiskal
Alokasi energi surya sendiri belum ada secara spesifik. Porsi EBT di APBN DI 23%, capaiannya masih di 12,3 %. Ada kenaikan signifikan di Batubara (masih menjadi perhatian bagaimana mereflace PLTU)
Dalam jangka panjang, bauran dan kapasitas meningkat (sebelum 2024 sangat fluktuatif sekitar 4/5), sekarang sudah konsisten tapi belum maksiimal
Hasil evaluasi paruh waktu RPJMN (sasaran ruen: PLT minimal (45,1 – PLTS (6,5 gw atau 14,4%), Sasaran RPJMN: ebt 19,25 penambahan PLTS 2,1%, Sasaran RUPTL (2021-2030) penambahan kapasitas PLT EBT: 5,1% penambahan PLTS (3,3 GW)
Capaian kapasittas PLTS masih jauh dari yang ditargetkan: Pandemi, ketidakpastian iklim investasi)
Strategi umum: kewajiban pemanfaatan sel surya minimum sebesar 30% dari luas atas bangunan pemerintah, dll
Rencana RPJPN 2025-2046 (VISI: negara nusantara yang berdaulat maju dan berkelanjutan)
Arah pembangunan: transformasi sosial, transformasi ekonomi, tata kelola. Landasan transformasi: stabilitas dan ketangguhan ekonomi, ketahanan sosial budaya dan ekologi.
Tahapan transisi energi: tahap 1 (2025-2019), tahapan 2 (2030-2034), tahapan 3 (2035-3039, tahap 4 (2040-2045) sedang di rumuskan.
Tantangan: bentuk kita kepulauan, sistem green yang matang ghanya di opulai jawa (exclude kakimantan, sulawesi dan papua)
Untuk pendanaan PLT EBT (masih banyak dari pemasukan pemerintah daerah
Rasio electrissi di Indonesia timur masih sangat rendah
Pengambangan Eenergi surya (PLTS Skala Besar, PLTS Terapung, PLTS Atap).
Target PLTS dalam RUPTL PT PLTN Persero 2021-2023 (Jawa Madura: 9,6 GW, Sumatera (5,2 GW, Kalimantan: 1,7 GW, Maluku dan Papua: 4,3 GW)
Partisipasi masyarakat dalam pengembangan EBT: PLTS Atap)
Penguatan regulasi untuk mempercepat investasi transisi energi: Perpres No 112 Tahun 2022 (eksisting), Permen ESDM no 26 tahun 2021 (pembangkit listrik tenaga surya atap), Peremen ESDM no 2 tahun 2021 tentang penerapan standar kualitas modul fotovoltaik silikon kristalin, perpress no 11 tahun 2023 tentang urusan pemerintahan konkuren tambahan
Terkait dengan regulasi sudah melalui beberapa kali diskusi, regulasi dalam tahap penyusunan
Dukungan untuk mendotong pemanfaatan energi surya: APBN, dana alokasi khusus (DAK) energi skala kecil, kerjasama dengan beberapa donor (pengembangan PLTS, Bantuan Insentif
Tantangan: rendahnya minat perbankan dalam investasi, mahalnya produk pendukung, dll)
Tren bencana hidrometeorologi: resiko global paling mengancam dalam 10 tahun kedepan: paling banyak Banjir: 45,8%. 90% bencana di Indonesia hidrometeorologi.
Bencana terjadi basicnya karena adanya intensitas perubahan iklim makin tinggi.
Kerugian dari bencana lebih dari 22 tahun di indonesia.
Profil gas emsisi di indonesia trennya meningkat dan kontributor terbesarnya adalah energi.
Compounded annual grantnya sebesar 90% di sektor energi adalah subsetor energi listrik
Diantara negara g20, emisi perkapita indonesia masih di bawah rata2.
Arena populasi yang memiliki size besar, sehingga tidak bisa menjadi indikator yang baik.
PDB perkapita peringkat 19 di G20, yang menarik adalah absoulte emissionnya belum include sektor kehutanan.
Jika ingin mematikan PLTU, bagaimana pekerja di sana, sehingga harus dipertimbangkan.
Resiko fisik berupa bencana, di mana resiko fisiknya mempengaruhi ekonomi mikro dan makro.
Jika ada distorsi, kebijakan fiskal dan APBN harus hadir. jika ada resiko itu, apakah APBN sanggup mengcover semua?
Di beberapa tahun terakhir, indonesia cukup progresif mengeluarkan regulasi, yg paling terbaru P2SK yang mendorong sustainable finance yang memberikan kewenangan kepada ojk untuk mendirikan bursa karbon
Landasan kebijakan dekarbonisasi di indonesia; UU No. 16 tahun 2016, commited to Paris Agreement, RPJMN 2020-2024 Pembangunan Rendah Karbon, dan Mekanisme Nilai Ekonomi Karbon.
Di tahun 2022, Indonesia menyamapaikan enganced NDC kepada UNFCCC
Climate change memiliki 2 resiko kunci, yaitu transisi dan fisik dimana pada transisi, terdapat angle politik dan regional, di mana proses ekonominya ada yang harus diubah, dan perubahan tersebut menciptakan distorsi.
Dukungan fiskal terhadap upaya dekarbonisasi/mitigasi perubahan iklim, pajak karbon dan fasilitas perpajakan serta kepabeanan, belanja APBN yang mendukung aksi mitigasi perubahan iklim, dan pembiayaan perubahan iklim
Dukungan APBN untuk pengembangan PLTS: di budget tagging, di ESDM dan KLHK setiap tahun memiliki alokasi, khususnya mitigasi perubahan iklim– untuk PLTS, sekitar 28 miliar tahun 2021, namun bisa tumbuh dan melesat sampai 2023.
Kemenkeu spending lewat belanja perpajakan melalui investasi sektor swasta. belanja perpajakan untuk ebt memiliki tren tertinggi, di 2021 sekitar 18 miliar.
Tantangan dan peluang pengembangan EBT. agenda transisi di indonesia jika dibandingkan dengan negara2 G20, indeksnya masih di bawah rat2 global.
Kesiapan funding, planning, dan teknologi, harus ditingkatan, namun relatif lebih baik dari turki, india, dan saudi arabia. intensitas arbon di prduksi energi malah semakin naik. jika ingin achieve di 2025 harus 23%.
Installed capacity untuk surya di Indonesia, jika dibandingkan di negara2 ASEAN, on gradenya di poisis cukup positif, dan menunjukan arah yang lebih jelas untuk transisi.
Jika ingin mendorong pemanfaatan ebt, harus melihat faktor2, yang pertama, jika ingin naik ke 6%, cukup mahal. di negara asean lain, hanya 4,4 (thailand), filipina, 3,7, vietnam 4,5. harus ada perbaikan agar investor luar mau masuk, lalu yang kedua is on-doing business. Indonesia masih di bawah brnei, vietnam.
Tahun 2024, kerangka makro fiskal, akan ditransform ke green economy. kemenkeu tidak hanya di fiskal, harus kerjasama dengan komunitas moneter untuk mengembangkan ekosistem keuangan berkelanjutan agar investasi hiaju mudah masuk ke indonesia yang dikembangkan oleh ojk menjadi taksonomi berkelanjutan. proses masuk ke PLTU lebih mudah.
Demokrasi energio dimungkinkan dengan energi surya, karena beberapa hal: di global tersedia di banyak lokasi, tersedia sepanjang tahun, skala pemanfaatan (individu dan bisa skala industri), teknologi dan layanan bisa diakes), custem bisa menambhan
Energi surya untuk indonesia: memiliki keuntungan geografis, meningkatkan akses energi, membuka lapangan Indonesia hijau, for climate goals)
2019 sebaran energi surya di 34 provinsi, Sebelum 2021 potensi energi 207,8 GW, ada 10 provinsi dengan potensi teknis PLTS terbesar DI Indonesia. Tahun 2022 (3686 GW).
Biaya pembangkitann listrk surya (kompetitif dibandingkan produk lain seperti batubara). PLTS skala besar harganya semakin kompetitif karena skala pengambangan skala besar.
Energi surya memungkinkan konsumen berhak memutuskan memilih sumber energinya (sumber terpusat, dan energi tersebar).
Demokrasi konteks: Pelaku UMKM di Jateng harapan (soal penghematan dan manfaat bagi usaha), Bali: peduli dan perbaikan lingkungan)
Peningkatan partisipasi banyak pihak: reguylasi dan kebijakan yang mendukung dan jelas, perbanyak contoh dan mempermudah akses pada penyedia, berikan insentif, perluas akses pembiayaan.
Kendaraan listrik lebih banyak mendapatkan anggaran dibanding dengan PLTS atap. dari histori beberapa tahun , peningkatan cukup baik, namun ada penurunan di 2022 karena ada perbaikan regulasi.
Climate Program Manager
Chief Executive Officer
BRIN
Vice President
Climate Reality Leader dan Ketua Dewan Pembina
Perkembangannya sudah banyak, 2022 punya target 23%, namun banyak tantangan baik dari regulasi maupun financing. Dari sisi demand punya banyak permintaan dan sudah diminta operasinya mulai menggunakan EBT. Masalah sustainability sudah menjadi konsern
Sejak 2 tahun terakhir sudh berdiskusi dengan perushaan untuk mengadopsi EBT
Perbandingan yang diterapkan oleh pabrik dalam penggunaan EBT merupakan tantangan besar dari sisi konsumen.
Proses yang dilakukan mulai dari kenalan sampai selesai yaitu 1 tahun.
Membutuh waktu dalam melakukan kegiatan penyesuaian pemasangan.
Berfokus pada wilayah yang belum terjangkau oleh PLN.
Peluang yang besar dalam penggunaan diesel di daerah terpencil.
Membuat kajian dengan ITS bagaimana kedepannya maksimum dari PLTS yang bisa di serap dalam sistem.
Kondisi sistem meruapakan hal yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan perubahan yang dilakuakn selama setahun ini.
Untuk energu yang terbaru di PLTS dan PLTB yaitu sebuah batrai.
Mengkalkulasikan perubahan sebuah sisi supply, sehingga tidak mengubah sistem secara keseluruhan.
Keandalan di sisi kalkulasi perubahan yang saat ini dikerjakan yaitu dengan menggunakan biomas.
Bagaimana tetap mengamankan sistem merupakan hal yang penting saat ini dilakukan.
Angka standar minimun 30%.
Terdapat program yang PLTS siapkan untuk masyarakat.
Faktor perencanaan yang matang harus dilakukan.
Battery yang merupakan permasalahan besar di Indonesia.
Salah satu motor untuk bisa meningkatkan implementasi adalah kita dapat memproduksi onel surya sendiri.
Terdapat interest yang cukup tinggi tetapi terhambat karena tindakan pemerintah.
Perusahaan panel yang meningkat di Indonesia.
Pemerintah belum menyiapkan implementasi surya panel.
Sisi teknologi sudah banyak pemasokan di Indonesia.
Pr bersama adalah dimana teknologi yang dikembangkan tetapi tidak digunakan ileh masyarakat.
Peraturan PLN yang menjadi penghambat untuk sebuah pencapaian.
PLTS yang berfokus pada target pembangkitan.
Perkembangan nya gitu-gitu aja, yang jadi masalah adalah di negara lain, mereka jalan terus. Vietnam sudah menyalip Indonesia. Tata peraturan berubah-ubah. Mau Invest bagaimana? Konsistensi ytarget dan aturan yang jadi masalah, Indonesia masih banyak ngomongin target. 1 Project bisa menghabiskan 6-10 tahun, kalau pemerintahnya tidak tegas, resikonya di masyarakat dan pengembang.
Belum terdapat perkembangan yang terjadi dalam satu tahun ini (2022-2023).
Jika pemerintah yang tidak tegas akan memoliki resiko yang akan dihadapi oleh masyarakat.
Transisi energi bukan hanya tugas atau permasalahan pemerintah.
Sesuai peran masing-masing adaah tugas untuk transisi energi.
Ketidaktegasan dalam pemerintah pusat menbuat interest yang tidak terjadi pada surya atap.
Setiap teknologi dan lokasi mempunya permasalahan sendiri.
Sudah lebih dari 20 tahun berbicara mengenai surya tetapi belum masih menggunakan data massa.
Mendorong bagaimana caranya, bukan berbicara mengenai tantangan saja agar dilakukan
Data adalah hal yang dasar, tetapi belum dilakukan.
Kasur-perkasus dapat mengetahui bagaimana memecahkan tantangan yang ada.
Hambatan paling besar adalah tidak konsistennya peraturan pemerintah, dimulai dari pementah pusat, pemerintah daerah bahkan dari PLN sendiri yaitu menteri PLN.
Pembuatan target batu membuat tidak memiliki sebuah pencapaian.
Community Specialist
Kepala Seksi Dinas
Co-Founder
Digital Campaigner
Patungan Listrik
Masyarakat sebenarnya sudah melakukan transisi energi.
Terdapat tantangan dan benefit yang menjadi pemahaman serta pengetahuan baru tentang kearifan lokal pada sebuah daerah.
Energi yang baru terdapat di Indonesia seperti energi air, energi angin dan energi surya.
Air merupakan potensi terbesar yang digunakan oleh masyrakat.
Angin merupakan potensi kedua yang terbesar digunakan oleh masyarakat.
Energi Surya sebesar 3200 MW yang terdapat di Indonesia dan hampir semua disiasiakan.
Dengan konteks Indonesia yang akan transisi energi apakah dapat dilakukan (?)
Masyrakat sebenarnya mampu dan sangat ingit terlibat, dengan kunci terdapat ajakan terhadap masyrakat.
Sebuah pr penting bagaimana mengajark masyrakat terlibat dalam transisi energi.
Cara melibatkan masyakat dengan skala kecil adalah sebuah tantangan yang harus diselesaikan, bukan dihindari.
Pengolahan energi yang tidak terdapat kemajuan, padahal saat ini sudah terdapat kebijakan akam transisi energi.
Keingintahuan masyrakat sebernarnya tinggi dan apabila memiliki kesempatan ingin belajar
Dengan adanya listrik membantu masyarakat mencari tahu akan pengetahuan mengenai listrik.
kesempatan yang diberikan kepada msyarakat baik dengan pendidikan atau lainnya dapat beerdampak pada pengetahuan masyarakat akan energi.
Memasarkab ide atau gagasan untuk permasalahan bersama.
Betapa pentingnya menggerakkan masyarakat terutama anak muda untuk bergerak lebih dari sekotar isu yang digemari, tetapi bergerak untuk isu lingkungan.
Sosial Media berpengaruh terhadap isu energi.
Kendala paling utama adalah resource.
Bantuan-bantuan atay pengadaan-pengadaan yang tidak dibarengi oleh masyarakat hal yang tidak diingingkan.
Menjalin kemitraan dengan lintas sektor, BUMN dll
Berhati-hati agar memastikan program yang dilakukan bukan sementara tetapi berkelanjutan.
Membatasi yang dapat menerima bntuan yaitu yang belum mendapakan listrik dari PLN yang sebgian besar terdapat di luar pulau jawa.
Terdapat lokasi-lokasi yang sangat sulit untuk memberikan listri.
Kendala dalam penyaluran tenaga listrik adalah akses untuk kedaerah yang sulit dijangkau.
Masih terdapat daerah yang sudah memberikan data, tetapi belum dapat dislurkan karena kendala.
Apabila akses darat masih dapat disalurkan.
Fasilitas layanan publik yang memiliki level terendah adalah puskesmas.
Untuk dukungan publik membuka kesempatan pda projek pertama dan kedua dalam bentuk pendanaan.
Secara hitungan lebih sedikit daripada penerima pemanfaatannya
Potensi energi terbarukan aebenarnya cukup ada dan dekat dengan masyrakat
Apabila energi terbarukan dapat dimanfaatkan masyarakat akan menghsilkan ekonomi untuk masyarakat itu sendiri.
Yang perlu diperhatikan adalah management dalam memperbaryka energi.
Papua memiliki target nasional.
Papua memiliki program untuk memberi kontribus untuk pemanfaatan potensi yang ada
papua pada 2030 memiliki target 26% terlibat.
Energi terbarukan lebih banyk menggunakan potensi air.
Sedang dalam masa revitalisasi.
Banyak yang tidak dapat dimanfaat oleh masyrakat seiring berjalamnya waktu dikarenakan tempat karena terkendalan dengan SDM
Akses mobilisasi barang yang rumit juga merupkan slh satu kendala dalam membangun energi baru.
Sinyal di kota masih terdapat gangguan saat ini
Perlu melakukan sedikit desakan atay paksaan melalui aksi pendukung untuk mendorong transisi energi
Terdapat strategi seperti mendorong badan usaha harus mnggunakan sedikitnya 15 atau 20%.
Ketergangan terhadap bahan bakar minyak yang terjadi oleh masyarakat papua
Untuk kondisi energi dari 49% terkoneksi di jayapura ke PLN dari total 94% desa yang berlistrik
Sektor energi adalah kontributor besar untuk rumah kaca
Pentingnya sebuah projek yang dilakukan oleh pemerintah, komunitas dll dalam pengendalian energi.
Masing-masing daerah dan kabupaten meniliki keunggulannya
Sumber energi berasal dari mana adalah hal yang penting
Dengan kitavmebgetahui berasal daru mana kita juga melihat apakah dapat mengakses dengan mudah atau tidak
Harga adalah kunci, karena msyarakat bisa saja tidak setuju karena tidak sesuai dengan masyarakt sendiri.
PLTS sangat mudah digunakan dibandingkan energi lainya.
Salah satu langkah yang tepat dengan menggunakan kendaraan listrik untuk beralih dari kendaraan diesel .
Perlu diingat listrik berasal dari mana, agar dapat menggunakan listrik dengan seperlunya
PLTS semakin kompetitif, murah dan dapat dijangkay oleh masyrakat adalah harapan kedepannya.
Perlu adanya follow up terhadap transisi energi agar tersmpaikan kepda pusat untuk tetap sesuai dengan tujuan.
Tantangan yang cukup banyak di berbagai daerah.
Pemuda di Indonesia dapat berperan juga dalam transisi energi.
Director of Research and Development