Made-in-Indonesia Fixation Poses Risks to Widodo Revamp
Indonesian officials are obsessed with a 1950s economic policy that did South America little good.
Indonesia’s President Satisfied On Leaving Office
Indonesia's outgoing President Susilo Bambang Yudhoyono said Tuesday (Aug 26) he leaves office with a sense of satisfaction after strengthening democracy and the economy during a decade in power.
Jakarta Tiptoes Around Issue of Gas-Rich Islets
RANAI, INDONESIA – The word “sleepy” could have been invented for Ranai, the largest town in Indonesia’s remote and sparsely populated Natuna archipelago.
How Freeport Reached a Mining Deal in Indonesia
JAKARTA, Indonesia — As negotiations to resolve an increasingly bitter dispute over Indonesian mining rules teetered on the brink of collapse, the chairman of Freeport-McMoRan, James Moffett, flew to Jakarta for last-ditch talks.
Ujian Nasional: Sebuah Kebijakan Yang Tidak Bijak
Dikirimkan ke Tribun Kaltim, 17 Juli 2014, cetak 13 Agustus 2014.
Ujian Nasional (UN) tahun 2014 telah selesai beberapa bulan silam, akan tetapi analisis terhadap kebijakan UN terakhir baru saja dimulai. Beberapa dekade pelaksanaan ujian nasional dengan berbagai bentuk telah menimbulkan setidaknya tiga rahasia kecil yang terus dipendam dan seakan dinisbikan oleh pemerintah. Berdasarkan data di tahun 2014, terdapat indikasi kecurangan masal pelaksanaan UN, pengatrolan masal nilai rapor sekolah, dan kesenjangan kualitas pengajaran.
Sekedar menyegarkan ingatan, di tulisan terdahulu, saya membahas bahwa UN tidak akan pernah ideal apabila proses belajar mengajar di sekolah tidak ideal. Proses belajar mengajar ini dipengaruhi oleh infrastruktur, guru, kurikulum, buku, perpustakaan, dan sarana informasi penunjang. Tulisan kali ini akan lebih membahas proses penilaian rapor sekolah dan kesenjangan kualitas pengajaran berdasarkan beberapa wawancara dalam kurun waktu tiga bulan dengan para kepala sekolah dan guru di berbagai wilayah Kalimantan Timur.
Tulisan tentang UN di Tribun Kaltim, April 2014
Indonesia Candidates’ Pledges Confront Budget Constraints
Indonesia’s two presidential candidates offered differing paths to generating growth and government revenue, as their pledges to improve incomes, health care and education confront the reality of budget constraints.