Wakil Bupati Lombok Tengah Sambut Kehadiran Peserta Magang Bakrie Center Foundation
LOMBOK TENGAH – Selasa (6/9) malam , Wakil Bupati Lombok Tengah, Nursiah menyambut kedatangan 25 mahasiswa terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia di Pendopo Kabupaten Lombok Tengah. Kedua puluh lima mahasiswa tersebut merupakan peserta magang Campus Leaders Program yang diselenggarakan oleh Bakrie Center Foundation (BCF). Dalam penyelenggaraan magang ini, BCF menjadi mitra pelaksana magang dari program Magang dan Studi Independen Bersertifikat besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sekda Lombok Tengah, Asisten 1, Asisten 2, Asisten 3, serta semua Kepala OPD di lingkup Lombok Tengah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Lombok Tengah mengapresiasi para mahasiswa yang datang. “Selamat datang di Lombok Tengah yang aman dan nyaman, jangan khawatir masyarakat Lombok Tengah sangat ramah menerima tamu apalagi membawa ilmu yang bermanfaat dan keahlian dari kampus masing-masing untuk dibagi kepada masyarakat”.
Nursiah menyambut baik kolaborasi yang dilakukan antara Yayasan Aksi Lestari Indonesia (DDOROCARE) dengan BCF, dalam pengelolaan sampah di destinasi wisata. Terlebih Lombok Tengah banyak memiliki destinasi wisata, salah satunya KEK Mandalika yang fenomenal.
” Semoga dengan kehadiran teman-teman semua yang magang di DDOROCARE bisa membantu menyelesaikan permasalahan sampah dan mampu membuat desain wisata yang minim sampah agar bisa dicontoh oleh destinasi wisata yang lain di seluruh Indonesia,” lanjutnya.
Ketua Yayasan Aksi Lestari Indonesia (Ddorocare), Muhamad Wahyu Rosadi yang juga turut hadir dalam sesi penyambutan peserta magang Campus Leaders Program batch 5 turut menyatakan apresiasinya terhadap respon positif dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
“Terima kasih banyak kami sampaikan kepada Wakil Bupati Lombok Tengah yang sudah menyambut 25 mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk bersinergi dalam membantu menyelesaikan permasalahan sampah di destinasi wisata unggulan di Pulau Lombok”.
Wahyu juga menjelaskan tentang program yang sudah dilaksanakan oleh DDOROCARE untuk membantu menjaga destinasi wisata, diantaranya adalah membuat mesin pencacah sampah kemasan plastik pertama di Lombok Tengah yang hasilnya bisa dimanfaatkan menjadi bean bag, bantal sofa, Kasur, dan produk lainnya. Ada juga program Aksi Sedekah Sampah, Selingkuh (Sekolah Lingkungan Hidup), sampling sampah di destinasi wisata, dan brand audit untuk mengetahui merk sampah terbanyak.
Ia menambahkan, untuk program magang ini para peserta akan fokus kepada pembuatan kampung iklim yang didalamnya terdapat pengolahan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat, advokasi permasalahan lingkungan, riset timbulan sampah di berbagai destinasi wisata, serta membuat grand design wisata minim sampah.
Pada penyelenggaraan magang Campus Leaders Program batch 5 ini, BCF berkolaborasi dengan Yayasan Aksi Lestari Indonesia (Ddorocare), lembaga nonprofit yang berfokus pada isu perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Ddorocare merupakan salah satu peraih program fellowship Leadership Experience & Development Program (LEAD Indonesia) tahun 2022.
Peserta magang yang ditempatkan di Ddorocare telah memulai masa magang sejak 18 Agustus 2022 dan akan berakhir pada 31 Desember 2022 mendatang. Para peserta magang ini dibagi ke dalam 5 divisi yaitu divisi perencanaan dan pengembangan program, divisi komunikasi, divisi advokasi, divisi fundraising, dan divisi IT. Mereka akan saling bersinergi untuk mengerjakan sebuah proyek yang telah ditentukan yaitu penangan perubahan iklim melalui pemberdayaan masyarakat berbasis pengelolaan sampah.
“Semoga kolaborasi yang kami jalin dengan Ddorocare ini bisa terus berkelanjutan tidak hanya sampai selesainya program magang ini. Kami juga berharap akan lebih banyak stakeholders yang terlibat untuk mencapai tujuan proyek magang ini,” tutur Imbang Jaya Mangkuto, CEO BCF.
Dari penyelenggaraan magang Campus Leaders Program batch 5 ini, diharapkan para peserta magang dapat langsung menerapkan kemampuan yang telah dipelajari selama duduk di bangku kuliah melalui pengalaman nyata bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga, peserta magang tidak hanya memperoleh peningkatan hard skill namun juga dalam hal empati sosial.