Community TB-HIV Care Aisyiyah Jeneponto Gelar Rapat Koordinasi.
Oleh: Syahridha
(Kepala program TB-HIV Care Aisyiyah Jeneponto. Syahridha adalah alumni BCF dan menjalankan program Kesehatan Masyarakat yang merupakan salah satu konsen BCF)
Community TB-HIV Care Aisyiyah Jeneponto menggelar rapat koordinasi antara Dinas Kesehatan Petugas TB Puskesmas dan kader TB Care Aisiyah Jeneponto. Rapat Koordinasi ini berlasung di Aula Assifa Dinas Kesehatan Jeneponto, Minggu, 05/8/2018.
Kegiatan ini bertujuan menjaga harmonisasi dan kolaborasi bersama dalam melakukan gerakan eliminasi TBC di Jeneponto. Pertemuan koordinasi ini juga membahas pelaksanaan investigasi kontak dan merumuskan solusi terkait kendala-kendala pelaksanaan investigasi kontak yang telah pernah dilakukan kader TB Aisyiyah dua bulan terakhir.
Hadir pada rapat koordinasi ini diantaranya Kepala program SSR TB-HIV Care Aisyiyah Jeneponto, Syahridha, S.Kep, Ns, M.Kep, M.Ked.Trop. Pengelolah TB Puskesmas Bontoramba, Puskesmas Kapita, Puskesmas Tarowang, Puskesmas Tamalatea, dan Puskesmas Binamu Kota, dan 24 Kader TB Care Aisyiyah.
Sejak juni 2018 sampai sekarang kader Aisyiyah Jeneponto menjalankan kontak investigasi. Program kontak investigasi merupakan salah satu strategi dalam menemukan kasus TB di Jeneponto. Di mana Kader TB Aisyiyah melakukan investigasi kontak, dimulai saat mendapatkan kasus indeks (penderita TB yang telah sembuh), kemudian, kader mendatangi rumah kasus indeks tersebut untuk menemui keluarga yang pernah sekontak rumah.
Kader memberikan edukasi dan penjaringan kepada keluarga dan tetangga kasus indeks dengan target kader menjaring 30 orang. Apabila dalam penjaringan ditemukan suspek TB (dicurigai menderita TB), maka suspek dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit untuk dipastikan apakah betul postif menderita TB atau tidak, melalui pemeriksaan dahak di laboratorum.
Kader TB Aisyiyah tidak berhenti disini, namun kader juga mendampingi pengobatan penderita positif TBC sampai pengobatan tuntas dan dinyatakan telah sembuh. Inilah yang menjadi rutinitas kader Aisyiyah setiap waktu, tanpa mengenal lelah dan bahkan tanpa digaji. Mereka disebut sebagai kader Pejuang Lillahi Ta’ala (PELITA).
Dari Juni hingga Agustus 2018, kader Aisyiyah mampu menemukan suspek TB sebanyak 396 suspek dan dinyatakan positif TB sebanyak 45 kasus.