Panas Ekstrem Akibatkan Krisis Kesehatan. Waduh, Kok Bisa?
Panas Ekstrem Akibatkan Krisis Kesehatan. Waduh, Kok Bisa?
Saat ini suhu bumi sedang tinggi-tingginya. Fyi, sebagian besar wilayah di Asia, eropa, dan Amerika Utara sedang mengalami cuaca super panas selama beberapa minggu terakhir. Cina aja mencatat suhu tertinggi sepanjang sejarah yaitu hingga 52 derajat celcius dan Death Valley di California mencapai 53,33 derajat celcius! Wow!
Kalian tahu kan ini ulah siapa? Ulah kita semua! Perubahan iklim akibat dari segala aktivitas manusia di dunia ini, mengakibatkan cuaca panas ekstrem. Tapi di sini kita nggak bahas dari sisi sebabnya, tapi akibat dari cuaca panas ekstrem ini berdampak pada kesehatan manusia!
Penelitian baru aja nyebutin bahwa gelombang panas di Eropa tahun 2022 aja udah membuat lebih dari 60 ribu orang meninggal karena panas ekstrem sejak Mei hingga September 2023. Mereka meninggal karena heat stroke atau serangan panas. Nggak cuman bikin sulit nafas, tapi juga bisa bikin orang lebih rentan terkena serangan jantung sama stroke.
Selain itu, jumlah nyamuk meningkat karena suhu panas. Ini bisa memicu penyebaran penyakit demam berdarah (dengue) dan malaria. Menurut studi dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, kalo emisi terus naik, jumlah orang yang berisiko terkena penyakit ini bisa nambah ampe 4,7 miliar orang!
Gak cuman kesehatan fisik aja yang terganggu, tapi cuaca panas ekstrem ini juga mempengaruhi kesehatan mental kita. Pada tahun 2022, penelitian menemukan bahwa peristiwa panas ekstrem bikin krisis kesehatan mental makin parah di Amerika Serikat. Selama sepuluh tahun, orang yang masuk rumah sakit gara-gara masalah kesehatan mental tumbuh 8%.
Nah, gimana kita nanggepin panas ekstrem ini? Ada beberapa solusi yang udah ada dan ngaruh banget buat atasi ancaman kesehatan langsung dari panas ekstrem. Ada negara yang perpanjang jam buka kolam renang atau bikin “ruang dingin” buat orang-orang yang mencari kenyamanan. Di bidang pekerjaan yang harus turun lapangan misalnya konstruksi, ada negara yang menerapkan ubah jam kerja biar orang bisa kerja di jam yang lebih adem.
Terus, ada juga solusi yang nggak biasa, kayak klinik bergerak yang dipakai di Afrika buat akses ke pelayanan kesehatan buat yang tinggal di tempat terpencil. Model serupa bisa kita terapkan buat orang-orang yang gak bisa keluar rumah pas panas ekstrem.
Tapi yang paling penting, guys, selain tindakan adaptasi, kita juga harus fokus pada mitigasi. Banyak solusi buat atasi panas ekstrem itu akhirnya malah bikin masalah iklim lebih parah. Contohnya, di India sama Brasil permintaan Air Conditioner (AC) terus meningkat. Alih-alih ngademin, freon dan listrik dalam AC justru bisa bikin suhu bumi meningkat. Kita harus cari solusi yang bisa kita adaptasi buat panas ekstrem dan pada saat yang sama bisa mengurangi emisi gas rumah kaca. Di India, orang udah pada pake AC tenaga surya dan isolasi termal buat rumah yang lebih sejuk tapi juga ramah lingkungan.
Perubahan iklim menyebabkan darurat kesehatan yang sudah dirasakan semua negara di dunia. Kita harus kerja sama buat bikin sistem kesehatan lebih tangguh dan bisa hadapi dampak panas ekstrem serta atasi penyebab utamanya. Nah, kerjasama sama pemangku kepentingan baik pemerintah maupun swasta adalah kunci buat maju ke depan.
Referensi: https://www.weforum.org/agenda/2023/07/extreme-heat-heat-waves-health/