Polusi udara, Bikin Banyak Orang Meninggal,Sekarang Saatnya Kita Bertanggung Jawab!
Polusi Udara Merenggut Nyawa. Saatnya Kita Semua Turun Tangan
Pencemaran udara emang bikin jutaan orang mampus, Bro! Lebih mencekam lagi, pencemaran ini ngebunuh lebih banyak orang setiap tahun ketimbang COVID-19 dalam dua tahun terakhir. WHO mengestimasi 7 juta jiwa tewas tiap tahun gara-gara hirup udara kotor. Bayangin, 9 dari 10 orang menghirup polusi parah!
Nah, mengisap partikel halus, disebut PM2·5, gak cuma bikin penyakit paru-paru kronis makin parah, tapi juga kerek risiko kanker payudara, akselerasi penyakit otak kayak Alzheimer dan Parkinson, plus makin mungkin serangan jantung dan stroke. Sekitar 90% anak di seluruh dunia tumbuh besar dengan hirup udara yang tercemar, yang dampaknya gak bisa mereka kendalikan dan bisa ngerusak hidup mereka.
Ini bukan cuma masalah kesehatan lokal, Bro, tapi global. Pencemaran udara juga nyambung sama perubahan iklim karena banyak polutan udara juga bikin bumi makin panas. Semakin panas, bakal makin sering bencana alam dan laut naik, ancaman buat kesehatan manusia semakin gede.
Solusinya, kita semua mesti bertanggung jawab. Gak cuma sektor kesehatan, tapi semua sektor. Ini harus jadi perhatian serius. Makanya, diperlukan pendekatan yang lebih holistik untuk memperbaiki kualitas udara.
Gimana kita bisa ngatasi ini? Semua pihak, mulai dari pemerintah sampe masyarakat, harus bergerak bareng. Udara bersih dan lingkungan sehat bukan cuma hak kita, tapi tanggung jawab kita!
Apa yang bisa kita lakuin, ya?
Di World Health Day 2022, tema “Bumi Kita, Kesehatan Kita” mengajak kita buat bayangin dunia di mana semua orang bisa hirup udara bersih dan bisa atur kesehatan mereka serta kesehatan bumi ini.
Kita lagi di zaman pemulihan pascapandemi, Bro. Ini saat bersejarah buat bangun kota yang sehat, nyaman, dan lestari. Tapi mesti ada komitmen keras dari mereka yang ngatur dan duitin proyek-proyek kota ini.
Kota-kota yang sehat dan lestari butuh tata kelola kesehatan perkotaan yang bener-bener melibatkan muda-mudi. Kita mesti punya data real-time yang oke buat ngeliat gimana perubahan lingkungan kota berdampak pada kesehatan kita.
Pencemaran udara jadi titik tolak buat kesehatan bumi. Buat dorong tindakan buat udara bersih dan atasi perubahan iklim, kita mesti ubah cara kita pandang tanggung jawab kita pada pencemaran udara dan kesehatan.
Pelaksana, pendana, pendidik, dan masyarakat sipil semua warga bisa jadi bagian dalam gerakan buat jagain kesehatan dan masa depan bumi kita.
Tanggung jawab yang melibatkan semua sektor
Nah, buat yang jadi pemimpin, kita saranin supaya ada perhitungan bersama dan cara pengambilan keputusan di kota-kota yang fokus pada kesehatan bumi. Soalnya, pencemaran udara, perubahan iklim, dan kesehatan tuh saling berkaitan, jadi para pengambil kebijakan punya kesempatan buat ngebuat sistem kesehatan yang lebih baik.
Satu contoh konkretnya adalah bikin sistem perawatan kesehatan masyarakat yang terhubung sama komunitas dan ngegabungin ketahanan iklim dengan pencegahan penyakit. Pokoknya, sistem kesehatan kayak gini bakal nerusin pengawasan penyakit, faktor sosial ekonomi, dan risiko lingkungan kayak pencemaran udara.
Sistem kaya gitu bisa ngasih tahu sumber-sumber pencemaran udara atau kenaikan jumlah anak-anak yang masuk rumah sakit gara-gara asma, misalnya.
Selain itu, para pelaksana, termasuk yang ada di sektor swasta yang nanggung jawab sama proyek pembangunan perkotaan dan infrastruktur, bisa berjanji buat selalu pertimbangin kesehatan bumi di semua proyek pembangunan perkotaan.
“Ini saatnya perusahaan ngeambil tindakan terhadap pencemaran udara, secara ekonomi maupun lingkungan. Swasta punya peran penting buat nangani masalah ini, dan bisnis bisa bantu dengan bersihin operasinya, cari solusi yang inovatif, dan dukung udara bersih.” – Jane Burston, Direktur Eksekutif Clear Air Fund
Investor dan yang ngasih duit bisa lebih prioritasin proyek yang dorong kolaborasi lintas sektor buat ngeperluasin akses ke lingkungan perkotaan yang sehat. Misalnya, dengan dukung program yang bisa bikin kantor bersama, atau coba eksplorasi kerja sama antara pemerintah dan swasta kayak obligasi dampak sosial.
Pendekatan lain yang bisa jadi pilihan buat pendanaan adalah dukung wirausaha yang cari solusi inovatif buat masalah kesehatan bumi.
Lembaga pendidikan dan penelitian juga harus ngebutin upaya buat kembangin cara berpikir yang lintas disiplin, misalnya lewat program gelar bersama atau kursus. Ada contohnya di Sunway University yang udah kembangin kurikulum kesehatan bumi buat semua mahasiswa, gak tergantung jurusan mereka. Kita juga sarankan buat tambahin pendanaan buat penelitian kesehatan bumi yang bisa jadi pemicu perubahan, dan kerja sama sama yang gak dari dunia akademik.
Individu dan komunitas bisa juga turun tangan dengan dukung aktivitas yang gabungin advokasi soal iklim dan kesehatan buat aksi yang didasarkan pada data buat pengambilan keputusan. Misalnya, kayak Inisiatif UrbanBetter Cityzens, yang gandeng pemuda buat ukur kualitas udara di lingkungan mereka dan ngeliat pengaruhnya ke kesehatan, dengan tujuan bikin perubahan dalam desain dan pembangunan perkotaan buat kesehatan bumi.
Referensi: https://www.weforum.org/agenda/2022/05/air-pollution-killing-millions-how-can-we-tackle/