Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengklaim Stanford University Amerika Serikat akan melakukan peletakkan batu pertama (groundbreaking) pusat ekosistem digital di ibu kota baru dalam dua bulan ke depan.
"Kami sudah melakukan MoU (nota kesepahaman) dengan Stanford University dan Insya Allah dalam dua bulan ke depan groundbreaking untuk membuat sebuah pusat ekosistem digital yang kekinian," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dalam konferensi pers di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Jakarta yang ditayangkan secara virtual, Selasa (30/1).
Pusat ekosistem digital itu akan menjadi tempat bagi pengembangan talenta digital di Indonesia. Rencananya, di sana akan ada universitas hingga perusahaan rintisan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi akan ada satu komunitas talenta digital yang dibangun," ujarnya.
Selain Universitas Stanford, Bambang mengatakan bahwa OIKN juga menjalin kerja sama dengan beberapa pusat riset ternama di dunia seperti Centre for Liveable Cities di Singapura yang akan mengukur jejak karbon hingg Hyundai untuk menggodok pilot project taksi terbang.
OIKN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Stanford University, California, Amerika Serikat, pada Rabu (15/11) waktu AS lalu.
MoU ditandatangani oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Anindya Bakrie selaku alumnus Stanford dan Arun Majumdar dari Stanford Doerr School of Sustainability.
Dengan MoU ini, Stanford dan para alumninya berkomitmen membangun pusat riset di IKN. Riset yang akan dilakukan di antaranya terkait pengelolaan air, sustainable urban development dan robotic.