Fajar.co.id, Jakarta – Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis Sulawesi Selatan (YAMALI TB Sulsel) turut ambil bagian dalam Konferensi Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Bakrie Center Foundation (BCF) sebagai bagian dari puncak program Campus Leaders Program (CLP) Batch 10.
Acara ini menjadi momen penting bagi YAMALI dalam menyuarakan urgensi pendekatan komunitas dan pemberdayaan ekonomi bagi penyintas TBC dan kader di Kota Makassar.
Konferensi Nasional CLP Batch 10 ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Manager Monitoring & Evaluasi Sekretariat Nasional SDGs Bappenas, Presiden Direktur PT Persada Capital Investment, Direktur Utama PT. Pupuk Indonesia, dan juga CEO Bakrie Center Foundation.
Dalam acara tersebut, YAMALI TB mempresentasikan hasil asesmen dan prototipe program pemberdayaan ekonomi yang dirancang bersama SDGs Hero di lima kecamatan dengan prevalensi TBC tinggi di Kota Makassar, yakni Tallo, Panakkukang, Biringkanaya, Tamalate, dan Rappocini.
Program ini menggabungkan riset kontekstual berbasis metode PRA dan PLA yang menghasilkan sebuah rancangan program bernama “The Bloom Catalyst” sebagai akselerator perkembangan ekonomi dan kualitas hidup penyintas dan kader TBC, dengan fokus pada keterampilan produksi serta pemasaran buket bunga.
Secara simbolik, "Bloom" tidak hanya merujuk pada florikultura, tetapi juga melambangkan pertumbuhan dan kemakmuran bagi para pasien TBC dan kader. Sementara "Catalyst" mencerminkan peran program ini sebagai pemicu percepatan proses pemberdayaan dan kemandirian ekonomi pasien TBC dan kader.