Inisiatif Lampung Sehat edukasi pencegahan TBC dengan Resaku

id Inisiasi Lampung sehat, pencegahan TBC, lampung

Inisiatif Lampung Sehat edukasi pencegahan TBC dengan Resaku

Pemaparan program edukasi pencegahan dan pengentasan TBC melalui pendekatan ekonomi berbasis lingkungan memalui Recycle Sakai Sambayan oleh lembaga masyarakat ILS. ANTARA/HO-ILS.

Bandarlampung (ANTARA) - Lembaga kemasyarakatan Inisiatif Lampung Sehat (ILS) menggabungkan edukasi pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis (TBC) melalui pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan melalui Program Recycle Sakai Sambayan (Resaku).

"Program pemberdayaan ekonomi berbasis isu lingkungan Resaku ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan dan diubah menjadi bahan baku produktif kreatif yang bernilai jual, dan yang menjadi sasaran adalah kader TBC," ujar Perwakilan ILS Dwi Setyorini berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan program yang menggabungkan edukasi pencegahan dan pengendalian TBC dengan pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan tersebut dilaksanakan di wilayah urban padat penduduk di Kelurahan Gunung Sulah, Kota Bandarlampung, dengan melibatkan ekosistem TBC.

"Kader TBC harus dilibatkan lebih intensif dan strategis dalam program ini, karena mereka adalah penggerak utama di lapangan yang memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat di wilayah kerja mereka," katanya.

Menurut dia, dengan melibatkan kader secara aktif maka program dapat lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

"Program ini telah dibawa juga ke Konferensi Nasional CLP Batch 10 yang diselenggarakan oleh Bakrie Center Foundation yang berfokus pada pelibatan aktif pemuda dalam percepatan pencapaian SDGs Indonesia. Ini menunjukkan intervensi yang tepat melalui pelatihan keterampilan, pendampingan usaha kecil, penguatan pemasaran digital, serta koneksi ke jaringan distribusi hingga mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah," ucap dia.

Program tersebut, lanjut dia, mencerminkan kolaborasi lintas sektor dengan menjadikan komunitas sebagai pusat perubahan dan pemuda sebagai penggerak melalui transformasi pembangunan dari tingkat kelurahan.

"Ini menjadi momentum untuk memperluas kemitraan, mengangkat urgensi kesehatan publik di ruang-ruang pembangunan, dan menginspirasi gerakan serupa di daerah lain," tambahnya.

Ia mengatakan pendekatan yang holistik dan berbasis empati dapat menjadi strategi kunci dalam mempercepat pencapaian SDGs, terutama dengan adanya keragaman tantangan lokal di tengah kompleksitas isu pembangunan untuk menjadi solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat.

"Program ini diharapkan dapat mewujudkan masyarakat Indonesia dan Lampung khususnya agar lebih sehat, adil, dan berdaya. Program ini telah mendapatkan penghargaan prototipe terbaik dalam ajang Konferensi Nasional CLP Batch 10," ucap Dwi Setyorini.

Pewarta :
Editor : Hisar Sitanggang
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.